Perhitungan Budidaya Lele Sistem Bioflok

Budidaya lele menjadi salah satu alternatif bagi para pelaku usaha peternakan ikan air tawar. Salah satu sistem budidaya yang banyak digunakan adalah sistem bioflok. Sistem ini menggunakan bakteri sebagai pengurai limbah yang dihasilkan oleh ikan lele. Namun, sebelum melakukan budidaya lele sistem bioflok, perlu dilakukan perhitungan agar usaha ini dapat berjalan dengan sukses.

1. Perhitungan Jumlah Benih

Perhitungan jumlah benih yang diperlukan dalam budidaya lele sistem bioflok dapat dilakukan dengan cara menghitung luas kolam dan kepadatan ikan yang diinginkan. Misalnya, jika luas kolam 100 m2 dan kepadatan ikan yang diinginkan adalah 100 ekor/m2, maka jumlah benih yang dibutuhkan adalah 10.000 ekor.

2. Perhitungan Kebutuhan Pakan

Pakan merupakan faktor penting dalam budidaya lele sistem bioflok. Untuk menghitung kebutuhan pakan, perlu diketahui berapa berat ikan yang akan dipanen dan berapa lama waktu pemeliharaan ikan. Misalnya, jika berat ikan yang akan dipanen 1 kg dan waktu pemeliharaan selama 4 bulan, maka kebutuhan pakan adalah sekitar 400 kg.

3. Perhitungan Kebutuhan Air

Perhitungan kebutuhan air dalam budidaya lele sistem bioflok dapat dilakukan dengan cara menghitung volume air yang dibutuhkan. Misalnya, jika kepadatan ikan 100 ekor/m2 dan volume air yang dibutuhkan 1 m3/ekor, maka volume air yang dibutuhkan adalah 10.000 m3.

4. Perhitungan Sirkulasi Air

Sirkulasi air merupakan faktor penting dalam budidaya lele sistem bioflok. Untuk menghitung kebutuhan sirkulasi air, perlu diketahui berapa volume air yang dibutuhkan dan berapa waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air. Misalnya, jika volume air yang dibutuhkan 10.000 m3 dan waktu pengaliran air 6 jam, maka kebutuhan sirkulasi air adalah sekitar 1.667 m3/jam.

5. Perhitungan Kebutuhan Oksigen

Oksigen merupakan faktor penting dalam budidaya lele sistem bioflok. Untuk menghitung kebutuhan oksigen, perlu diketahui berapa kepadatan ikan dan berapa volume air yang dibutuhkan. Misalnya, jika kepadatan ikan 100 ekor/m2 dan volume air yang dibutuhkan 10.000 m3, maka kebutuhan oksigen adalah sekitar 2.000 kg/hari.

6. Perhitungan Kebutuhan Bakteri

Bakteri merupakan faktor penting dalam budidaya lele sistem bioflok. Untuk menghitung kebutuhan bakteri, perlu diketahui berapa volume kolam dan berapa jumlah ikan yang dipelihara. Misalnya, jika volume kolam 100 m3 dan jumlah ikan yang dipelihara 10.000 ekor, maka kebutuhan bakteri adalah sekitar 5 liter.

7. Perhitungan Biaya Produksi

Perhitungan biaya produksi dalam budidaya lele sistem bioflok dapat dilakukan dengan cara menghitung biaya benih, pakan, air, listrik, dan tenaga kerja. Misalnya, jika biaya benih 10.000 ekor sebesar Rp 5.000.000, biaya pakan 400 kg sebesar Rp 2.000.000, biaya air 10.000 m3 sebesar Rp 10.000.000, biaya listrik sebesar Rp 1.000.000, dan biaya tenaga kerja sebesar Rp 3.000.000, maka total biaya produksi adalah sebesar Rp 21.000.000.

8. Perhitungan Pendapatan

Perhitungan pendapatan dalam budidaya lele sistem bioflok dapat dilakukan dengan cara menghitung berapa berat ikan yang akan dipanen dan berapa harga jual per kg. Misalnya, jika berat ikan yang akan dipanen 1.000 kg dan harga jual per kg Rp 30.000, maka pendapatan yang dihasilkan adalah sebesar Rp 30.000.000.

9. Perhitungan Keuntungan

Perhitungan keuntungan dalam budidaya lele sistem bioflok dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya produksi dari pendapatan yang dihasilkan. Misalnya, jika total biaya produksi sebesar Rp 21.000.000 dan pendapatan yang dihasilkan sebesar Rp 30.000.000, maka keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp 9.000.000.

10. Kesimpulan

Budidaya lele sistem bioflok dapat menjadi alternatif bagi para pelaku usaha peternakan ikan air tawar. Namun, sebelum melakukan budidaya lele sistem bioflok, perlu dilakukan perhitungan agar usaha ini dapat berjalan dengan sukses. Perhitungan meliputi jumlah benih, kebutuhan pakan, kebutuhan air, sirkulasi air, kebutuhan oksigen, kebutuhan bakteri, biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan.

Video:Perhitungan Budidaya Lele Sistem Bioflok